Senin, 05 November 2012

Firman Tuhan" Renungan Harian"



 TITUS 2:1-6
KEWAJIBAN ORANG TUA, PEMUDA DAN HAMBA

Syalom,,,persekutuan yang diberkati Tuhan Yesus Kristus
Ada sebuah kisah yang akan saya sampaikan sebagai pengantar
Ada seorang gadis muda yang sedang menunggu penerbangannya di ruang tunggu sebuah bandara yang  super sibuk. Karena harus menunggu berjam-jam ia pun membeli sebuah buku yang akan dibaca menghabiskan waktu menunggunya dan sebungkus kue yang akan dimakan saat ia membaca. Dia pun duduk di sebuah korsi bersandaran tangan, diruang vip bandara untuk beristirahat dan membaca buku yang baru dibelinya tadi. Disisi sandaran dimana kue terletak seorang laki-laki dudukk dikursi sebelahnya membuka majalah dan mulai membaca.
Ketika ia mengambil kue pertama, laki-laki itu juga turut mengambil. Si- gadis ini kemudian merasa “gemas” tapi dia tidak berkata apa-apa dia hanya berpikir dan berkata dalam hatinya “lancang benar laki-laki ini ! ! ... bila saya ngak sabaran sudah ku gebuk dia untuk kenekatannya ini”.  Setiap kali si gadis mengambil kue, laki-laki itupun turut mengambil satu. Hal ini sangat membuat si-gadis itu marah, namun dia tidak mau membuat kegaduhan di dalam ruangan itu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa, si- gadis ini berbisik dalam hatinya ”ha.. skarang akan saya liat apa yang akan kamu lakukan, laki-laki tak sopan,??”
Secara refleks laki-laki itu mengambil kue yang tersisa satu itu, membaginya menjadi dua bagian dan meberi separoh untuk si-gadis tu dan separohnya untuk dia makan.
“Benar-benar keterlaluan laki-laki tidak sopan ini” hujat si gadis dalam hati.. lantas ia langsung mengakiri bacaannya, mengemasi barang-barangnya dan pergi dengan wajah geram ke tempat boarding. Ketika si-gadis ini sudah duduk dalam pesawat dia merogoh tasnya untuk mengambil kacamatanya dan....... dia trsontak terkejut karna ia melihat sebungkus kue masih ada di dalam tas, tidak tersentuh tidak terbuka!.. dia merasa sangat malu. Dia sadar telah keliru, dia lupa kalau kuenya masih tersimpan di dalam tasnya dan belum trsentuh sedikitpun. Laki-laki tadi telah berbagi kue dengannya, tanpa merasa marah atau sengit sedangkan si gadis amat marah berfikir bahawa ia telah berbagi kue dengan laki-laki itu. Dan kini tidak ada lagi kesempatan untuk menerangkan kelalaiannya juga untuk meminta maaf.
Saudara/ saudari yang mengasihi Yesus Kristus, dari kisah ini ada pesan moril yang ingin disampaikan bahwa sebenarnya ada 4 hal yang tidak dapat kembali
Yang pertama: batu setelah di lontarkan, kedua: kata setelah diucapkan, ketiga: kesempatan setelah ia hilang dan ke-empat adalah waktu setelah ia berlalu....

Saudara-saudara yang mengasihi Yesus Kristus,
Kita sebagai orang Kristen memiliki tugas dan tanggung jawab penting ketika, kita masih diberikan kesempatan untuk hidup dan berkarya dalam dunia ini. Dalam pembacaan kita saat ini tertara jelas bagaimana seharusnya kita bersikap dalam hidup, sebagai orang-orang Kristen. Pembagiannya adalah bagaimana kita Sebagai orang tua laki-laki haruslah bersikap terhormat, bijaksana, sehat dalam iman dalam kasih dan ketekunan, demikian juga perempuan-perempuan tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang yang beribadah, jangan menfitnah, jangan menjadi hamba anggur tetapi cakap mengajarkan hal –hal yang baik. Sehingga teladan yang baik dari orang tua ini dapat diikuti oleh orang-orang muda yang adalah tulang pungung gereja. 
Saudara-saudari yang mengasihi Tuhan Yesus,,
Tema kita saat ini adalah tentang penguasaan diri, bila dikaitkan dengan pembacaan saat ini maka ada penegasan bahwa sebagai orang tua, kita mempunyai tanggung jawab penting untuk mendidik dan menasehati anak-anak kita agar nantinya mereka dapat menguasai diri mereka dalam segala hal. Orang tua menjadi sosok yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anaknya. ketika orang tua tidak mampu untuk menjadi contoh yang baik maka, jelas anak pun akan menjadi apa yang dicontohkan oleh orang tuanya. jangan pernah kita berharap bahwa ketika sebagai orang tua, kita  memberi contoh yang buruk, maka akan kelak kita akan melihat keberhasilan anak-anak kita. malah sebaliknya yang akan terjadi adalah kehancuran dan kegagalan dari anak-anak kita sebab ada tertulis "apa yang kamu tabur itulah yang kamu tuai". Orang tua, menjadi pokok yang benar untuk nantinya menghasilkan buah-buah yang berkualitas. 
Pertanyaan kristis saat ini adalah mengapa penguasaan diri itu sangat penting, sehingga saat ini kita ada dalam perenungan ayat ini??
Jawabannya adalah karena dengan menguasai diri manusia dapat mencapai apa yang ia inginkan menyangkut dengan keberhasilan-keberhasilan dalam kehidupannya. orang tua yang mampu menguasai dirinya akan memberikan contoh dan teladan yang baik untuk anak-anakya yang pada nantinya bertumbuh dengan kebiasaan-kebiasaan yang positif, bertumbuh dan mengarahkan iman kepada Yesus Kristus, dan pada nantinya kelak akan mengaku iman mereka secara pribadi kepada Allah sebagai Tuhan dan juruselamat mereka.
sebagai  anak-anak kita tidak akan membuat kesalahan yang fatal dalam hidup ini. Dengan menguasai diri, anak-anak kita dapat mengtur pola bicara, tutur kata mereka dengan sebaik- baiknya sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain, dengan penguasaan diri mereka dapat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga kesempatan-kesempatan positif yang membangun dalam hidup tidak akan disia-siakan. Maka, tidak ada kesalahan dan penyesalan yang dialami oleh mereka nantinya, mereka dapat menikmati hidup dengan sukacita, keberhasilan demi keberhasilan akan diperoleh dan dengan demikian orang lain yang melihatnya merasa bahwa Tuhan kita Yesus Kristus adalah Tuhan yang luar biasa, yang bekerja dalam setiap pribadi dan berkarya secara berkelanjutan, tidak pernah berkesudahan.
Persekutuan yang diberkati Tuhan Yesus,,
Tetapi kita harus jujur dalam hati kita, bahwa semua kita termasuk saya, mengalami kesulitan dalam menjalankan apa yang dikehendaki oleh Allah dalam firmannya.
 Terkadang sebagai orang tua kita lebih egois dalam menjalani hidup, lebih arogan karena pikir lebih berpengalaman sehingga yang ditampilkan dalam perilaku hidup jauh dari apa yang dikehendaki Tuhan. Kita seolah-olah acuh tak acuh dengan apa yang telah difirmankan dan mengikuti apa yang menjadi kedanginan kita. Akibatnya, tidak sedikit keluarga Kristen yang retak dan berujung perceraian, tak sedikit kekerasan yang tejadi dalam kehidupan keluarga Kristen, tidak sedikit orang tua yang di cap gagal dalam mendidik dan mendewasakan anak-anak mereka karena orang tua lebih sibuk mengurusi pekerjaan dan mengabaikan anak-anak mereka. Maka tidak ada kesempatan untuk memberikan pengajaran dan nasehat kepada anak-anak. Anak-anak dibiarkan mengikuti kemauan mereka tanpa ada kontrol dari orang tua sehingga bukan keberhasilan yang dicapai melainkan kegagalan dan penyesalan yang berkepajangan.
Demikian juga, sebagai anak-anak kita harus jujur bahwa terkadang kita malas dan bersikap cuek “semau gue”  dalam menjalani hidup. Orang tua kita dengan keringat, susah payah mebesarkan kita dalam cinta kasih dan setiap saat memberikan nasehat-nasehat yang bermutu dalam hidup tetapi malah sebaliknya, kita yang tidak mau bahkan enggan menerapkan dalam hidup. (Ada kalimat ngetren yang biasa dikatakan oleh anak-anak muda ketika dinasehati oleh orang tuaya “papa katro  atau mama nie katro banget si” atau “papa mama kurang Gaul” atau “papa mama ketinggalan zaman” dan masih banyak lagi) .
Sungguh sangat menyedihkan kekita kita sebagai orang muda menyia-nyiakan nasehat dari orang tua. Nasehat adalah bekal bagi hidup kita kedepan, dengan mendengar nasehat dan menerapkan dalam hidup kita maka akan membuahkan hasil kesuksesan. Kita dapat bandingkan dengan ayat firman dalam ( Keluaran 20:12, Efesus 6:1-3 dan Amsal 4:23). Yang menunjukkan batapa sebuah nasehat itu sangat berharga bagi kehidupan anak-anak muda.
Firman Tuhan ini mengingatkan kita kembali bahwa sebagai orang tua, kita memiliki kewajiban permanen, paten dan tidak dapat digangu-gugat yaitu dalam hal menasehati anak-anak kita dalam kasih dan penerangan Firman Tuhan. Juga  sebagai anak-anak kewajiban kita mendengar nasehat itu dan menerapkannya  dalam kehidupan ini. Maka ada hasil yang dijanjikan Allah bagi hidup kita. Kita tidak akan mendapat malau bahkan akan akan menjadi teladan bagi orang lain bandingkan ayatnya yang ke 7.
Kiranya sebagai keluarga kristen dan kita semua yang mengakui diri sebagai anak-anak Tuhan dapat menjankan peran masing-masing seperti yang tertera dalam firman ini. Terlebih kepada orang muda, peringatan keras untukmu bahwa, nasehat itu sangat penting bagi hidupmu, dengannya kamu dapat menguasai diri dalam segala hal dan menggapai kesuksesan di masa depan.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar