TITUS 2:1-6
KEWAJIBAN ORANG TUA, PEMUDA DAN
HAMBA
Syalom,,,persekutuan
yang diberkati Tuhan Yesus Kristus
Ada sebuah kisah
yang akan saya sampaikan sebagai pengantar
Ada
seorang gadis muda yang sedang menunggu penerbangannya di ruang tunggu sebuah
bandara yang super sibuk. Karena harus
menunggu berjam-jam ia pun membeli sebuah buku yang akan dibaca menghabiskan
waktu menunggunya dan sebungkus kue yang akan dimakan saat ia membaca. Dia pun
duduk di sebuah korsi bersandaran tangan, diruang vip bandara untuk
beristirahat dan membaca buku yang baru dibelinya tadi. Disisi sandaran dimana
kue terletak seorang laki-laki dudukk dikursi sebelahnya membuka majalah dan
mulai membaca.
Ketika
ia mengambil kue pertama, laki-laki itu juga turut mengambil. Si- gadis ini
kemudian merasa “gemas” tapi dia tidak berkata apa-apa dia hanya berpikir dan
berkata dalam hatinya “lancang benar laki-laki ini ! ! ... bila saya ngak
sabaran sudah ku gebuk dia untuk kenekatannya ini”. Setiap kali si gadis mengambil kue, laki-laki
itupun turut mengambil satu. Hal ini sangat membuat si-gadis itu marah, namun
dia tidak mau membuat kegaduhan di dalam ruangan itu. Ketika tinggal satu kue
yang tersisa, si- gadis ini berbisik dalam hatinya ”ha.. skarang akan saya liat
apa yang akan kamu lakukan, laki-laki tak sopan,??”
Secara
refleks laki-laki itu mengambil kue yang tersisa satu itu, membaginya menjadi
dua bagian dan meberi separoh untuk si-gadis tu dan separohnya untuk dia makan.
“Benar-benar
keterlaluan laki-laki tidak sopan ini” hujat si gadis dalam hati.. lantas ia
langsung mengakiri bacaannya, mengemasi barang-barangnya dan pergi dengan wajah
geram ke tempat boarding. Ketika si-gadis ini sudah duduk dalam pesawat dia
merogoh tasnya untuk mengambil kacamatanya dan....... dia trsontak terkejut
karna ia melihat sebungkus kue masih ada di dalam tas, tidak tersentuh tidak
terbuka!.. dia merasa sangat malu. Dia sadar telah keliru, dia lupa kalau
kuenya masih tersimpan di dalam tasnya dan belum trsentuh sedikitpun. Laki-laki
tadi telah berbagi kue dengannya, tanpa merasa marah atau sengit sedangkan si
gadis amat marah berfikir bahawa ia telah berbagi kue dengan laki-laki itu. Dan
kini tidak ada lagi kesempatan untuk menerangkan kelalaiannya juga untuk
meminta maaf.
Saudara/
saudari yang mengasihi Yesus Kristus, dari kisah ini ada pesan moril yang ingin
disampaikan bahwa sebenarnya ada 4 hal yang tidak dapat kembali
Yang
pertama: batu setelah di lontarkan, kedua: kata setelah diucapkan, ketiga:
kesempatan setelah ia hilang dan ke-empat adalah waktu setelah ia berlalu....
Saudara-saudara
yang mengasihi Yesus Kristus,
Kita sebagai
orang Kristen memiliki tugas dan tanggung jawab penting ketika, kita masih
diberikan kesempatan untuk hidup dan berkarya dalam dunia ini. Dalam pembacaan
kita saat ini tertara jelas bagaimana seharusnya kita bersikap dalam hidup,
sebagai orang-orang Kristen. Pembagiannya adalah bagaimana kita Sebagai orang
tua laki-laki haruslah bersikap terhormat, bijaksana, sehat dalam iman dalam
kasih dan ketekunan, demikian juga perempuan-perempuan tua, hendaklah mereka
hidup sebagai orang-orang yang beribadah, jangan menfitnah, jangan menjadi
hamba anggur tetapi cakap mengajarkan hal –hal yang baik. Sehingga teladan yang
baik dari orang tua ini dapat diikuti oleh orang-orang muda yang adalah tulang
pungung gereja.
Saudara-saudari
yang mengasihi Tuhan Yesus,,
Tema kita saat
ini adalah tentang penguasaan diri, bila dikaitkan dengan pembacaan saat ini maka
ada penegasan bahwa sebagai orang tua, kita mempunyai tanggung jawab penting untuk
mendidik dan menasehati anak-anak kita agar nantinya mereka dapat menguasai
diri mereka dalam segala hal. Orang
tua menjadi sosok yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan anaknya. ketika orang tua tidak mampu untuk menjadi contoh
yang baik maka, jelas anak pun akan menjadi apa yang dicontohkan oleh orang tuanya. jangan pernah
kita berharap bahwa ketika sebagai orang tua, kita memberi contoh yang buruk,
maka akan kelak kita akan melihat keberhasilan anak-anak kita. malah sebaliknya yang akan terjadi adalah kehancuran dan kegagalan dari anak-anak kita sebab ada tertulis "apa
yang kamu tabur itulah yang kamu tuai". Orang tua, menjadi pokok yang benar untuk nantinya menghasilkan buah-buah yang berkualitas.
Pertanyaan kristis saat ini
adalah mengapa penguasaan diri itu sangat penting, sehingga saat ini kita ada dalam perenungan ayat ini??
Jawabannya adalah
karena dengan menguasai diri manusia dapat mencapai apa yang ia inginkan menyangkut dengan keberhasilan-keberhasilan dalam kehidupannya. orang tua yang mampu menguasai dirinya akan memberikan contoh dan teladan yang baik untuk anak-anakya yang pada nantinya bertumbuh dengan kebiasaan-kebiasaan yang positif, bertumbuh dan mengarahkan iman kepada Yesus Kristus, dan pada nantinya kelak akan mengaku iman mereka secara pribadi kepada Allah sebagai Tuhan dan juruselamat mereka.
sebagai anak-anak kita tidak akan membuat kesalahan yang
fatal dalam hidup ini. Dengan menguasai diri, anak-anak kita dapat mengtur pola
bicara, tutur kata mereka dengan sebaik- baiknya sehingga tidak menyinggung perasaan
orang lain, dengan penguasaan diri mereka dapat memanfaatkan waktu dengan baik
sehingga kesempatan-kesempatan positif yang membangun dalam hidup tidak akan
disia-siakan. Maka, tidak ada kesalahan dan penyesalan yang dialami oleh mereka
nantinya, mereka dapat menikmati hidup dengan sukacita, keberhasilan demi keberhasilan akan diperoleh dan dengan demikian orang lain yang melihatnya merasa bahwa Tuhan kita Yesus Kristus adalah Tuhan yang luar biasa, yang bekerja dalam setiap pribadi dan berkarya secara berkelanjutan, tidak pernah berkesudahan.
Persekutuan yang
diberkati Tuhan Yesus,,
Tetapi kita
harus jujur dalam hati kita, bahwa semua kita termasuk
saya, mengalami kesulitan dalam menjalankan apa yang dikehendaki oleh Allah
dalam firmannya.
Terkadang sebagai orang tua kita lebih egois dalam menjalani
hidup, lebih arogan karena pikir lebih berpengalaman sehingga yang ditampilkan
dalam perilaku hidup jauh dari apa yang dikehendaki Tuhan. Kita seolah-olah
acuh tak acuh dengan apa yang telah difirmankan dan mengikuti apa yang menjadi
kedanginan kita. Akibatnya, tidak sedikit keluarga Kristen yang retak dan
berujung perceraian, tak sedikit kekerasan yang tejadi dalam kehidupan keluarga
Kristen, tidak sedikit orang tua yang di cap gagal dalam mendidik dan
mendewasakan anak-anak mereka karena orang tua lebih sibuk mengurusi pekerjaan
dan mengabaikan anak-anak mereka. Maka tidak ada kesempatan untuk memberikan
pengajaran dan nasehat kepada anak-anak. Anak-anak dibiarkan mengikuti kemauan
mereka tanpa ada kontrol dari orang tua sehingga bukan keberhasilan yang
dicapai melainkan kegagalan dan penyesalan yang berkepajangan.
Demikian juga,
sebagai anak-anak kita harus jujur bahwa terkadang kita malas dan bersikap cuek
“semau gue” dalam menjalani hidup. Orang
tua kita dengan keringat, susah payah mebesarkan kita dalam cinta kasih dan
setiap saat memberikan nasehat-nasehat yang bermutu dalam hidup tetapi malah
sebaliknya, kita yang tidak mau bahkan enggan menerapkan dalam hidup. (Ada
kalimat ngetren yang biasa dikatakan oleh anak-anak muda ketika dinasehati oleh
orang tuaya “papa katro atau mama
nie katro banget si” atau “papa mama kurang Gaul” atau “papa mama ketinggalan
zaman” dan masih banyak lagi) .
Sungguh sangat
menyedihkan kekita kita sebagai orang muda menyia-nyiakan nasehat dari orang
tua. Nasehat adalah bekal bagi hidup kita kedepan, dengan mendengar nasehat dan
menerapkan dalam hidup kita maka akan membuahkan hasil kesuksesan. Kita dapat
bandingkan dengan ayat firman dalam ( Keluaran 20:12, Efesus 6:1-3 dan Amsal
4:23). Yang menunjukkan batapa sebuah nasehat itu sangat berharga bagi
kehidupan anak-anak muda.
Firman Tuhan ini
mengingatkan kita kembali bahwa sebagai orang tua, kita memiliki kewajiban
permanen, paten dan tidak dapat digangu-gugat yaitu dalam hal menasehati
anak-anak kita dalam kasih dan penerangan Firman Tuhan. Juga sebagai anak-anak kewajiban kita mendengar
nasehat itu dan menerapkannya dalam
kehidupan ini. Maka ada hasil yang dijanjikan Allah bagi hidup kita. Kita tidak
akan mendapat malau bahkan akan akan menjadi teladan bagi orang lain bandingkan
ayatnya yang ke 7.
Kiranya sebagai
keluarga kristen dan kita semua yang mengakui diri sebagai anak-anak Tuhan
dapat menjankan peran masing-masing seperti yang tertera dalam firman ini.
Terlebih kepada orang muda, peringatan keras untukmu bahwa, nasehat itu sangat penting
bagi hidupmu, dengannya kamu dapat menguasai diri dalam segala hal dan
menggapai kesuksesan di masa depan.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar